Senin, 30 Agustus 2021

 Demikianlah,,,

Sudah dua mayat aku masukkan ke liang lahatnya masing-masing, dalam 45 hari ini. 


Pertama si Ahmad Zacky, kedua ayahku sendiri, Tarmizi Husin..


Lepaskan pembungkus kapan kepalanya, hadapkan kepalanya ke arah kiblat,,,


Usahakan hidungnya menyentuh tanah, seru orang di atas saat aku berusaha sekuat tenaga agar tetap membuat jasadnya miring dalam posisi pas,,,

Dua kali dalam bulan ini merasakan hawa tanah merah gembur yang bagian atasnya kehitaman,,,dua kali jadi imam shalat jenazah,,,,ah hidup,,,


Sudah lama sekali blog ini tidak kusentuh-sentuh,,,,sudah bertahun rasanya,,,sempat aktif di media sosial,,seperti FB dan WA,,,namun pada akhirnya walau ribut dan rame,,semua komunikasiku dengan manusia lebih merupakan sebuah monolog dari pada dialog,,aku bicara,,mereka bicara,,aku mengerti apa yang mereka sampaikan,,dan mereka tak mengerti apa sebenarnya yang kubicarakan,,hehehe,,,jadi dari pada selalu monolog,,,lebih baik aku menulis di sini saja,,,dan lembali dalam modus "silent" yang dulu pernah menjadi ciri khasku,,hehehe,.,,


Hari ini aku semakin yakin dan sepakat,,bahwa manusia sejatinya sendirian,,,apapun yang ia jalani dalam hidup ini,,kalau ia hendak mengkomunikasikan pemikirannya yang lebih kepada perasaan,,tak seorang pun yang akan mengerti. Jadil soal manusia,,lebih baik ia diam saja,,,tiada banyak berbicara dan bertukar pikiran dengan manusia kecuali soal hajat ekonomi, tukar pikiran masalah praktikal dan teknikal, atau komunikasi saintifik,,maka itu jauh lebih baik,,


Hari ini aku juga yakin,,bahwa muka bumi ini dipenuhi oleh manusia yang sok mengerti dan faham tentang semua apa yang ia jalani,,,dan merasa tak ambil pusing dengan itu,,,namun kutemukan,,,tak seorangpun mengerti sebenarnya dalam skala mendalam dan jelas dari apa yang ia perbuat,,,selain mengikuti kode-kode morse kehidupan,,yang diberitahu oleh orang yang berjalan di depannya,,selama tidak tercebur dalam lubang,..ia merasa faham dengan semua yang ia jalani,,


Kemaren aku menghadiri resepsi pernikahan seorang anak didik,,dulu bertahun yang lalu,,aku mendidiknya begitu rupa,,sehingga ia berhasil dan penuh prestasi sehingga jadilah ia hari ini,,,seornag yang berhasil mendapat pekerjaan mapan,,lulusan perguruan tinggi top tanah air,,,namun pernahkah terpikir olehku,,bahwa akan sejauh ini konsekuensinya bagi keluarga itu,,,sebuah keputusan untuk mendidik anak itu secara serius,,,mengkhususkan berbulan bulan pembinaan sains fisika dan matematika untuknya,,tak sepenuhnya aku sadar,,bahwa kalau tidak kuambil keputusan itu di hari itu,,mungkin aku tak pernah menghadiri pernikahan semegah itu, lengkap dengan karangan bunga ucapan selamat dari ketua DPRD...bahkan aku sendiri tak mengerti nilai penting dan konsekuensi mendalam profesiku ini,,,dan aku lebih yakin lagi orang yang mengaku guru yang kutemui selama ini,,lebih tidak mengerti lagi,,,,