Penangkal petir ditemukan oleh Benjamin Franklin pada tahun 1749. Penangkal petir berupa sebuah batang yang berkutub dan dipasang biasanya di puncak sebuah gedung. Batangan ini selanjutnya berperan dalam memindahkan serta menjauhkan muatan listrik berlebih dari petir sehingga tidak berada pada struktur bangunan.
Kemudian batangan tersebut dihubungkan dengan kabel alumunium atau tembaga yang tersambung pula dengan kisi-kisi penghantar yang ditanahkan (ground).
Karena petir biasanya menyambar sesuatu yang paling tinggi dari sekitarnya, maka penangkal petir harus lebih tinggi dari bangunan atau apaun yang ada disekitarnya. Penangkal petir biasanya juga berupa batangan yang runcing yang panjang dan dipasang di puncak gedung.
Gambar di samping menunjukkan sebuah penangkal petir yang dipasang dipuncak sebuah gedung. Kilat selalu mencari lintasan terpendek untuk ditempuh dan penangkal petir sendiri merupakan konduktor listrik yang baik. Ketika kilat menyambar batangan tersebut, arus listrik segera mengalir dan menghilang dengan aman dari bangunan menuju tanah. Terkadang ketika kilat menyambar maka terlihat sedikit menjalar ke segala arah dalam usaha mencari lintasan terpendek, oleh karena itu kilat lebih memilih batangan penangkal petir tersebut karena merupakan lintasan terpendek menuju potensial terendah yaitu tanah. Hal ini mengurangi kerusakan serius yang diakibatkan sambaran petir pada bangunan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar