Dari Abu Hurairah, sesungguhnya beliau berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda :
صحيح البخاري – (ج 20 / ص 248)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّهُ كَانَ يُحَدِّثُ أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَرِدُ عَلَيَّ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ رَهْطٌ مِنْ أَصْحَابِي فَيُحَلَّئُونَ عَنْ الْحَوْضِ
فَأَقُولُ يَا رَبِّ أَصْحَابِي فَيَقُولُ إِنَّكَ لَا عِلْمَ لَكَ بِمَا
أَحْدَثُوا بَعْدَكَ إِنَّهُمْ ارْتَدُّوا عَلَى أَدْبَارِهِمْ
الْقَهْقَرَى
Akan (datang) di hadapanku kelak
sekelompok sahabatku, tapi kemudian mereka dihalau. Aku bertanya, wahai
Tuhanku, mereka adalah sahabat-sahabatku. Lalu dikatakan: ‘Kamu tidak
mengetahui apa yang mereka perbuat sepeninggalmu. Sesungguhnya mereka
murtad dan berpaling (dari agama )
Dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW :
صحيح البخاري – (ج 20 / ص 250)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بَيْنَا أَنَا قَائِمٌ إِذَا زُمْرَةٌ حَتَّى
إِذَا عَرَفْتُهُمْ خَرَجَ رَجُلٌ مِنْ بَيْنِي وَبَيْنِهِمْ فَقَالَ
هَلُمَّ فَقُلْتُ أَيْنَ قَالَ إِلَى النَّارِ وَاللَّهِ قُلْتُ وَمَا
شَأْنُهُمْ قَالَ إِنَّهُمْ ارْتَدُّوا بَعْدَكَ عَلَى أَدْبَارِهِمْ
الْقَهْقَرَى ثُمَّ إِذَا زُمْرَةٌ حَتَّى إِذَا عَرَفْتُهُمْ خَرَجَ
رَجُلٌ مِنْ بَيْنِي وَبَيْنِهِمْ فَقَالَ هَلُمَّ قُلْتُ أَيْنَ قَالَ
إِلَى النَّارِ وَاللَّهِ قُلْتُ مَا شَأْنُهُمْ قَالَ إِنَّهُمْ
ارْتَدُّوا بَعْدَكَ عَلَى أَدْبَارِهِمْ الْقَهْقَرَى فَلَا أُرَاهُ
يَخْلُصُ مِنْهُمْ إِلَّا مِثْلُ هَمَلِ النَّعَمِ
Ketika aku sedang berdiri, terlihat
olehku sekelompok orang. Setelah aku kenali mereka, ada seorang di
antara mereka keluar dan mengajak kawan-kawannya, ‘Ayo, mari’ Aku
bertanya, ke mana? ia menjawab, ‘ke neraka,’ Lalu aku bertanya lagi,
mengapa nasib mereka sampai demikian? Kemudian dijawab: ‘Sesungguhnya
mereka telah murtad sejak kau tinggalkan dan berbalik ke belakang
(kepada kekafiran). Kemudian terlihat sekelompok lain lagi. Ketika aku
kenali mereka, ada seorang di antara mereka keluar dan menyeru
kawan-kawannya: ‘Ayo, mari’ Aku bertanya, ke mana? Ia menjawab: ‘Ke
neraka’ Lalu aku bertanya lagi, mengapa mereka? dijawab: ‘Sesungguhnya
mereka telah murtad sepeninggalmu dan kembali ke belakang. Kulihat tidak
ada yang selamat dan lolos kecuali beberapa orang saja yang jumlahnya
cukup sedikit, seperti jumlah onta yang tersesat dari rombongannya”.
Dari Abi Bakroh, Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda :
مسند أحمد – (ج 34 / ص 133)
عَنْ أَبِي بَكْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَيَرِدَنَّ عَلَيَّ الْحَوْضَ رِجَالٌ مِمَّنْ
صَحِبَنِي وَرَآنِي حَتَّى إِذَا رُفِعُوا إِلَيَّ وَرَأَيْتُهُمْ
اخْتُلِجُوا دُونِي فَلَأَقُولَنَّ رَبِّ أَصْحَابِي أَصْحَابِي فَيُقَالُ
إِنَّكَ لَا تَدْرِي مَا أَحْدَثُوا بَعْدَكَ
Akan datang menjumpaiku di telaga (haudh) orang-orang yang pernah bersahabat dan melihatku. Ketika mereka dihadapkan denganku, dan aku kenali mereka, mereka terpelanting dariku. Maka aku berseru, ‘Ya Rabbi, MEREKA ADALAH SAHABATKU.’ Lalu dijawab, ‘Engkau tidak mengetahui apa yang mereka perbuat sepeninggalmu.
Menurut para Rofidhoh yg selamat dari para sahabat hanya beberapa orang saja, seperti Imam Ali, Fathimah, Hasan, Husain, Salman Al Farisi, Abu Dzar Al ghiffari, Miqdad Radhiyallhu anhum, sedangkan yg lain adalah Ahli neraka ( karena merebut dan bersekongkol atas hak-hak yangg mestinya dimiliki oleh ahlul bait. Benarkah demikian ? sekarang mari kita bahas dan kita radd (bantah) dengan CERDAS permasalahan ini dengan menggunakan DALIL-DALIL YANG TIDAK TERBANTAHKAN !!!
KOMENTAR CERDAS :
Agar kita tidak TERTIPU oleh AJARAN dari PENDUSTA AGAMA dan PARA PELAKNAT SAHABAT YANG DIRIDHOI OLEH ALLAH SWT dan agar kita mengetahui duduk permasalahan dengan jelas mengenai maksud hadith-hadith diatas dan siapa itu Sahabat, silakan dibaca :
Sebagaimana diketahui, lafadz “Sahabat” :
MENURUT BAHASA dapat diartikan sebagai orang yang bermulazamah (menetapi) pada seseorang/haiwan/tempat/waktu baik ada mushohabah (sentuhan) dengan badan/fizikalnya atau dengan pertolongan/perantaraan perkara yg lain. Secara ‘Urf, sahabat adalah hanya diperuntukkan bagi mereka yg sering/banyak melakukan interaksi.Dan dikatakan pula bagi seseorang yg memiliki dan memiliki hak untuk mengelola sesuatu, disebut dengan “Shohibnya” (Pemiliknya).
Lihat :
التعاريف – (ج 1 / ص 445)
الصاحب الملازم إنسانا أو حيوانا أو مكانا أو زمانا ولا فرق
بين كون مصاحبته بالبدن وهو الأصل والأكثر أو بالعناية والهمة ولا يقال
عرفا إلا لمن كثرت ملازمته ويقال لمالك الشيء صاحبه وكذا لمن يملك التصرف
فيه
MENURUT ISTILAH adalah Orang yang bertemu dengan Nabi SAW dalam keadaan Islam (beriman) dan meninggal dalam keadaan masih membawa islam/imannya.
Lihat :
الحافظ ابن حجر ومنهجه في تقريب التهذيب – (ج 1 / ص 15)
اصطلاحاً: من لقي النبي – صلى الله عليه وسلم – مسلماً ومات على الإسلام ، ولو تخللت ذلك ردة على الأصح
Jadi jelas permasalahannya, bahwa di dalam dalam Al Quran/Hadis terkadang memakai lafadz SAHABAT yg bermakana LUGHOTAN ( Secara bahasa) dan terkadang memakai lafadz SAHABAT dg makna ISTILAHAN (Secara Istilah).
Sedang KAUM PENCACI MAKI SAHABAT sering mencampuradukkan dua pengertian ini untuk MENIPU dan MEMBODOHI KAUM AWWAM !!
Kemudian, mengenai permasalahan hadith-hadith diatas, mari kita buka kamus/fan lughoh arobiyyah, kemudian cari lafadz Ar Rahthu (الرهط) yang mempunyai arti sekelompok , lihat contoh hasil dibawah ini :
العباب الزاخر – (ج 1 / ص 257)
والرهط: مادونَ العشرِة من الرجال لا تكونُ فيهم امرأة
العباب الزاخر – (ج 1 / ص 257)
وقال بعضهم: الرهطُ عند العربِ: عدد يجمع من سَبعةٍ إلى
عشرةٍ، قال ابن دريدٍ: وربما جاوز ذلك قليلً، وما دون السبعةِ الثلاثةِ
النفرُ
مقاييس اللغة – (ج 2 / ص 372)
(رهط) الراء والهاء والطاء أصلٌ يدلُّ على تجمُّعٍ في النّاسِ
وغيرِهم. فالرَّهط: العِصابة من ثلاثةٍ إلى عَشرة. قال الخليل: ما دون
السَّبعة إلى الثلاثةِ نفرٌ
‘Ar Rohthu (الرهط) menurut para ahli bahasa Arab adalah sekelompok orang yg kurang dari 10 orang, yaitu terdiri dari 3 atau 7 sampai dengan 10 orang. Yang lain ada yang mengatakan bisa lebih sedikit dari jumlah diatas.
Lalu dari keterangan-keterangan diatas mari kita bandingkan untuk membahas semua hadith yangg dibawakan oleh para Rofidhoh diatas, karena hadith itu satu dengan yang lainnya haruslah saling beriringan dengan tanpa ada perselisihan.
MAKSUD KATA MAYORITAS :
Disebutkan bahwa ada 2 KALI SEKELOMPOK SAHABAT (Bukan seluruh SAHABAT) LUGHOTAN (Bukan ISTILAHAN) YANG DIHALAU MASUK NERAKA, SEDANG YANG SELAMAT CUMA SEDIKIT !!!
Jadi Kalo lafadz Rohtun (sekelompok) itu maksimal terdiri atas 20 orang, maka jumlah mereka TOTALNYA adalah 2 x 10, ternyata Cuma 20 ???? itupun masih dikurangi dengan sejumlah kecil yang selamat.
KESIMPULAN : Jadi Mayoritas yang dimaksud dalam Hadis diatas adalah Mayroritas dari total jumlah 20 orang. BUKAN MAYORITAS KESELURUHAN SAHABAT NABI YANG ADA !!!
MAKSUD KATA SAHABAT :
Disebutkan bahwa sahabat yang dhalau ke neraka diatas adalah kaum MURTAD. Jadi Jelas SAHABAT yg ada dalam hadis2 diatas adalah SAHABAT LUGHOTAN, bukan SAHABAT ISTILAHAN, karena sahabat Istilahan yang mendapat pujian dan keridhoan dari Allah SWT adalah sahabat yang meninggal dalam keadaan masih membawa islam/imannya.
KESIMPULAN : Jadi telah sia-sia lah Usaha dari PARA KAFIRUN dan PENDUSTA AGAMA UNTUK MENODAI KESUCIAN AGAMA ISLAM YANG TELAH DIBAWA OLEH PARA SAHABAT Rhodiyallohu ‘anhu wa rodhuu ‘anhu (Yang diridhoi oleh Allah SWT dan mereka juga ridho kepada Allah SWT.
Dan ini adalah BUKTI OTENTIK Pen-TA’DILAN BAGI PARA SAHABAT dari Allah SWT secara LANGSUNG, maka TIDAK ADA GUNA DAN PERLUNYA BAGI KAMI UNTUK MELIRIK ATAUPUN MENDENGARKAN APALAGI MEMPERCAYAI UCAPAN2 DARI PARA PENDUSTA AGAMA :
مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ
عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ رُكَّعاً سُجَّداً
يَبْتَغُونَ فَضْلاً مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَاناً سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ
مِنْ أ…َثَرِ السُّجُودِ ذَلِكَ مَثَلُهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَمَثَلُهُمْ
فِي الْأِنْجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْأَهُ فَآزَرَهُ فَاسْتَغْلَظَ
فَاسْتَوَى عَلَى سُوقِهِ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ
الْكُفَّارَ وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ
مِنْهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْراً عَظِيماً)) الفتح:29
Muhammad itu adalah utusan Allah, dan orang-orang yang bersama dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhoan-Nya. Tanda-tanda mereka, tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya, maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya, karena Allah menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih diantara mereka ampunan dan pahala yang besar. (QS. Al Fath: 29)
وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ
وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا
الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ (100)
[التوبة/100]
100. Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.
لَقَدْ رَضِيَ اللَّهُ عَنِ الْمُؤْمِنِينَ إِذْ
يُبَايِعُونَكَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ فَعَلِمَ مَا فِي قُلُوبِهِمْ
فَأَنْزَلَ السَّكِينَةَ عَلَيْهِمْ وَأَثَابَهُمْ فَتْحًا قَرِيبًا
[الفتح/18]
18. Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya)
وَكَذَلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِتَكُونُوا
شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا…(
البقرة 143)
143. Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu, umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu…
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ
بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ [آل
عمران/110[
110. Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah....
Sedang Pen-TA'DILAN BAGI PARA SAHABAT dari Rasulullah SAW :
صحيح البخاري - (ج 11 / ص 481)
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
خَيْرُ أُمَّتِي قَرْنِي ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ
يَلُونَهُمْ قَالَ عِمْرَانُ فَلَا أَدْرِي أَذَكَرَ بَعْدَ قَرْنِهِ
قَرْنَيْنِ أَوْ ثَلَاثًا ثُمَّ إِنَّ بَعْدَكُمْ قَوْمًا يَشْهَدُونَ
وَلَا يُسْتَشْهَدُونَ وَيَخُونُونَ وَلَا يُؤْتَمَنُونَ وَيَنْذُرُونَ
وَلَا يَفُونَ وَيَظْهَرُ فِيهِمْ السِّمَنُ
Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baik umatku adalah yang hidup pada masaku, lalu orang-orang setelah mereka, lalu orang-orang setelah mereka. Kemudian akan datang suatu kaum yang kesaksian mereka mendahului sumpah mereka. Dan mereka mempersaksikan diri sebelum mereka dimintai persaksian.” Hadits ini juga diriwayatkan Abu Hurairah dan ‘Imran bin Hushain. (HR. Bukhari dalam Shahih-nya (3/1335) (3450), dan Muslim dalam Shahih-nya (4/1963) (2534)
صحيح البخاري - (ج 12 / ص 5)
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا
تَسُبُّوا أَصْحَابِي فَلَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ أَنْفَقَ مِثْلَ أُحُدٍ
ذَهَبًا مَا بَلَغَ مُدَّ أَحَدِهِمْ وَلَا نَصِيفَهُ
Rasulullah saw. bersabda, “Janganlah kalian mencaci para sahabatku. Demi Zat yang jiwaku ada dalam genggaman-Nya, seandainya seorang dari kalian menginfakkan emas seberat Gunung Uhud, maka belum bisa menyamai satu mud atau separuhnya yang diinfakkan oleh seorang dari mereka.” (HR Bukhari dalam Shahih-nya (3/1343) (3470), dan Muslim dalam Shahih-nya (4/1967) (2540)
صحيح مسلم - (ج 12 / ص 352)
فَقَالَ النُّجُومُ أَمَنَةٌ لِلسَّمَاءِ فَإِذَا ذَهَبَتْ
النُّجُومُ أَتَى السَّمَاءَ مَا تُوعَدُ وَأَنَا أَمَنَةٌ لِأَصْحَابِي
فَإِذَا ذَهَبْتُ أَتَى أَصْحَابِي مَا يُوعَدُونَ وَأَصْحَابِي أَمَنَةٌ
لِأُمَّتِي فَإِذَا ذَهَبَ أَصْحَابِي أَتَى أُمَّتِي مَا يُوعَدُونَ
Lalu Rasulullah berkata: ‘Bintang-bintang ini merupakan amanah ( penjaga, tanda keamanan ) bagi langit. Apabila bintang-bintang tersebut hilang, maka langit akan tertimpa apa yang telah dijanjikan. Aku adalah amanah (penjaga, tanda keamanan ) para sahabatku. Kalau aku sudah tidak ada, maka mereka, para sahabatku, akan tertimpa apa yang telah dijanjikan. Para sahabatku adalah amanah (penjaga, tanda keamanan ) umatku. Apabila para sahabatku telah tiada, maka umatku pasti akan tertimpa apa yang telah dijanjikan kepada mereka]” Diriwayatkan oleh Muslim no. 2531. Diriwayatkan pula oleh Ahmad 4/398-399
Dan Masih banyak lagi yang lain.
Dari Kitab2 SYIAH, Ini kata2nya Imam Makshum :
أبو عبد الله عليه السلام قال : كان أصحاب رسول الله صلى الله
عليه وآله اثني عشر ألفا ثمانية آلاف من المدينة ، و ألفان من مكة ،
وألفان من الطلقاء ، ولم ير فيهم قدري ولا مرجي ولا حروري ولا معتزلي ، ولا
صحاب رأي ، كانوا يبكون الليل والنهار ويقولون : اقبض أرواحنا من قبل أن
نأكل خبز الخمير.”) الخصال، الشيخ الصدوق – ص 639 – 640(
Abu Abdillah As berkata : “Para sahabat Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam-. ada dua belas ribu orang. Delapan ribu orang dari Madinah, dua ribu orang dari Mekkah, dan DUA RIBU ORANG DARI KALANGAN ATH-THULAQAA’ (yang masuk Islam setelah era Fath Makkah). Dalam diri mereka tidak didapati seorangpun yang menganut paham qadariyah, atau murjiah, atau haruriah, atau mu’tazilah atau rasionalis. Mereka itu selalu menangis di waktu malam dan siang (karena rindu kepada Tuhan mereka) dan mereka berdoa: Ya Allah cabutlah nyawa kami sebelum kami sempat makan roti.” (al Khishal, karya Syaikh Shaduuq, hal. 639-640)
Link :http://www.shiaonlinelibrary.com/%D8%A7%D9%84%D9%83%D8%AA%D8%A8/1137_%D8%A7%D9%84%D8%AE%D8%B5%D8%A7%D9%84-%D8%A7%D9%84%D8%B4%D9%8A%D8%AE-%D8%A7%D9%84%D8%B5%D8%AF%D9%88%D9%82/%D8%A7%D9%84%D8%B5%D9%81%D8%AD%D8%A9_654
قال علي بن موسى الملقب بالرضا – الإمام الثامن عند الشيعة –
حينما سئل “عن قول النبي صلى الله عليه وسلم : أصحابي كالنجوم فبأيهم
اقتديتم اهديتم ، وعن قوله عليه السلام: دعوا لي أصحابي:؟ فقال: هذا صحيح .
(عيون أخبار الرضا (ع)، الشيخ الصدوق ، ج1 ص 93)
Ali bin Musa ar Ridha imam Ahlul Bait ke delapan ketika ditanya tentang sabda Nabi saw: “Para sahabatku seperti bintang gemintang, DENGAN SIAPAPUN DARI MEREKA KALIAN MENGIKUT, NISCAYA KALIAN AKAN MENDAPATKAN PETUNJUK YANG BENAR.” Serta tentang sabda Nabi saw.”Jangan kalian berbuat buruk kepada sahabatku.” ‘Ali ar Ridha menjawab: “hadits itu sahih.” (‘Uyun Akbar ar Ridha, karya Syaikh ash Shaduuq, juz 1 hal. 93)
Link :http://shiaonlinelibrary.com/%D8%A7%D9%84%D9%83%D8%AA%D8%A8/1142_%D8%B9%D9%8A%D9%88%D9%86-%D8%A3%D8%AE%D8%A8%D8%A7%D8%B1-%D8%A7%D9%84%D8%B1%D8%B6%D8%A7-%D8%B9-%D8%A7%D9%84%D8%B4%D9%8A%D8%AE-%D8%A7%D9%84%D8%B5%D8%AF%D9%88%D9%82-%D8%AC-%D9%A1/%D8%A7%D9%84%D8%B5%D9%81%D8%AD%D8%A9_92
إن رجلاً ممن يبغض آل محمد وأصحابه الخيرين، أو واحداً منهم
يعذبه الله عذاباً لو قسم على مثل عدد خلق الله لأهلكهم أجمعين. (تفسير
الحسن العسكري ص196 ، و بحار الأنوار للمجلسي ج 26 ص 331)
“Orang yang membenci KELUARGA MUHAMMAD dan PARA SAHABATNYA YANG MULIA, atau terhadap salah seorang dari mereka, niscaya Allah akan adzab mereka dengan adzab yang jika ditimpakan kepada seluruh makhluk Allah niscaya binasalah mereka seluruhnya.” (Tafsir al Hasan al ‘Askari, hal. 196. Juga lihat di Biharul Anwar karya Al Majlisi, juz 26, hal. 331)
Dan Masih banyak yang lain.
Dan kaum penipu ingin menipu ummat islam dg mnjadikan dalil sahabat mnjadi kafir (murtad) sebagai bukti sahabat2 yg utama telah murtad dan hanya tersisa 3, padahal jelas2 sepninggal Nabi, banyak org2 yg dahulu bertemu dg Nabi, namun murtad saat beliau wafat, dan siapakah yg memerangi mereka jawabnya jelas para sahabat Rasul yg di tuduh murtad dan senantiasa di hujat, yaitu abubakar wa ashabuh, dan sebagian kecil dr mereka selamat, jk kita lihat dan faham sejarah, ada beberapa dari mereka yg ktika akan di perangi mereka mnyatakan taubat dan kembali mnjadi islam, syiah, belajar sejarah kagak sih? Koq yg begini aja gak faham
Wallohu A’lam……….
MOTTO :
MENGHINA SAHABAT ABU HURAIRAH RA (KITAB AL BUKHORY) BERARTI MENAMPAR MUKA ULAMA SYIAH DAN MENGENCINGI MULUT IMAM MAKSHUM !!!
Lalu dari keterangan2 diatas mari kita komparasikan untuk membahas hadis2 yg dibawakan oleh para Rofidhoh diatas.
Akan kami buat dalam bentuk question :
- Siapakah yang dimaksud dengan sekelompok sahabat dalam hadis diatas ?? Apakah yg dimaksud adalah lafadz sahabat secara bahasa ataukah sahabat secara istilah ??
- Berapakah jumlah sahabat yang meninggal dalam keadaan kafir ?? dan bisakah hadis ini digunakan sebagai hujjah untuk menjustifikasi kekafiran bagi mayoritas sahabat ??
BAGI MEREKA YANG MEMPUNYAI AQIDAH YANG LURUS,AKAL YANG CERDAS DAN HATI YANG BERSIH DARI SIFAT IRI, DENGKI DAN HASUD PASTI BISA MENJAWAB 2 PERTANYAAN DIATAS DENGAN BAIK.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar