Pemerintah Kurang Waspada, Teroris Wahabi ISIS-AlQaeda Buka Cabang di Indonesia
(Terorisme Kontemporer dikalangan umat Islam jika diselidiki tanpa pretensi akan terlihat akar dan "biang keroknya" adalah Wahabisme. Bangsa ini selama ini telah cukup lalai membiarkan "gerombolan" ini memasuki wilayah Nusantara sehingga mereka telah sempat "menelorkan" beberapa kerusakan dan kekacauan. Jika kita selidiki aksi-aksi radikalisme di tanah air serta aksi brutalisme akan kita temukan para pemainnya adalah mereka yang "pernah nyantri" di kelompok ini. Al hasil jika pemerintah memang ingin solusi tuntas, jangan sekedar melarang cabang-cabang pohonnya, namu bongkar sekalian pohon besarnya dari bumi nusantara ini.)
Sorotan- MUI tidak pernah serius dalammenanggapi atau mengeluarkan fatwa sesat terhadap aksi terorisme yang merupakan bagian tak terpisahkan dari ajaran Wahabi-Takfiri-Salafi (WTS) dan gerakan transnasional yang nyata-nyata ingin mendongkel Pancasila dan UUD’45 seperti HTI, JAT atau Jamaah Islamiah yang berafiliasi dengan AlQaeda dukungan Amerika dan Saudi Arabia.
Namun ironisnya, MUI malah mengumbar fatwa sesat kepada minoritas agama yang dijamin Konstitusi, terlebih lagi kepada mazhabyang telah diakui oleh Muslimin dunia. Ini salah sasaran danhanya memperlihatkan bahwaMUI telah terkooptasi dan diperalat oleh kaum radikal- Wahabi takfiri yang didanai para aktor pencipta instabilitas Dunia Islam semacam Qatar dan Saudi.
Akibatnya, secara tidak langsung MUI telah berperandalam menyuburkan aksi terorisme dan kaderisasi teroris. Seperti foto di bawah ini :
Maka dari itu, aparat Kepolisian tidak semestinya mengacu pada fatwa MUI, melainkan hanya pada Konstitusi NKRI.
Teroris ISIS AlQaeda cabang Solo adalah ulah Kaum radikal Wahabi takfiri yang sudah terang-terangan memajang foto-foto di media sosial dan terang-terangan pula mempropagandakan program-program mereka dalam payung yang dinamakan daulah islamiyah atau yang disingkat ISIS untuk mendelegitimasi dan mendestabilisasi NKRI. Seperti latihan perang yang arogan dijalan-jalan protokol kota Solo, seperti pada gambar berikut :
Tetapi anehnya aparat cenderung membiarkan tingkah laku teroris yang sudah sangat meresahkan masyarakat kok tidak ditindak secara serius olehpemerintah khususnya kepolisian dan lembaga terkait lainnya, termasuk fatwa sesatnya MUI.
Ada kekhawatiran kepulangan mereka akan membawa konflik di Indonesia. Ini mencontoh kasus para ‘alumni’ Afghanistan yang kemudian membentuk kelompok teror di Indonesia.
“Bahayanya mereka di sanaikut pelatihan. Persis seperti situasi di Afghanistan,” kata Kepala BNPT Ansyaad Mbai.[deleteisrael]
Terkait: Bom Wahabi Takfiri Salafi (WTS) Mengancam NKRI
Salam Damai Aceh (Singa Aswaja)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar